photograph

Photograph itu sangat mudah
Tampilkan postingan dengan label Matering-Dalam-Fotografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Matering-Dalam-Fotografi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 September 2015

Pengertian Matering-Dalam-Fotografi



Metering dalam fotografi memiliki peran yang penting dalam menentukan exposure, yaitu dalam menghasilkan terang gelapnya suatu hasil foto. Pada prinsipnya, metering adalah proses mengukur cahaya yang masuk sebagai acuan kamera untuk menentukan nilai yang optimal bagi komponen-
komponen yang terlibat.

      Komponen-komponen tersebut adalah shutter speed, aperture dan ISO.
Metering pada kamera bertujuan untuk menghasilkan exposure yang tepat sehingga gelap terangnya foto bisa seimbang antara area gelap (shadow), area tengah / grey / abu-abu (midtone) dan area
terang (highlight).

Jangan sampai hasil foto yang dihasilkan
menjadi terlalu gelap (under-exposure) atau terlalu terang (over-exposure).
Kamera DSLR modern sekarang ini sudah dilengkapi dengan sensor cahaya pada beberapa bagian sensor imagenya.
Proses metering langsung dilakukan oleh kamera dengan menganalisis intensitas cahaya yang mengenai beberapa bagian pada sensor tersebut. Pada kamera digital, baik DSLR maupun kamera digital biasa, kita bisa jumpai ada beberapa pilihan mode metering yang tersedia.

 Mode metering tersebut akan berfungsi pada saat kita memakai kamera digital dengan exposure otomatis atau semi otomatis (Aperture Priority / Shutter Priority / Program).

* Evaluative Metering / Matrix Metering

Mode evaluative / matrix metering ini adalah mode yang sering digunakan oleh kebanyakan orang. Kamera akan menentukan exposure berdasarkanrata-
rata pengukuran cahaya di semua bidang foto.

        Jadi, kamera akan menganggap cahaya pada semua bidang foto memiliki prioritas yang sama penting.
Masing-masing kamera memiliki jumlah sensor cahaya yang berbeda, semakin banyak jumlahnya maka informasi cahaya yang didapatkan tentu akan lebih akurat.
Semua data dari masing-masing sensor kemudian diolah / dirata-rata oleh kamera yang
kemudian menjadi dasar penentuan exposure.
Pada sebagian besar situasi pemotretan baik indoor maupun outdoor, mode ini dianggap bisa diandalkan karena kamera memperhitungkan seluruh bidang foto.

     Namun ada situasi
dimana mode ini kurang begitu tepat digunakan pada kondisi / situasi tertentu misalnya foto landscape yang memiliki elemen langit terang yang dominan dan kontras tinggi.

* Center-weighted Metering

Mode center-weighted metering mengandalkan pengukuran daribanyak area sensor, namun lebih
memprioritaskan pengukuran pada bidang tengah foto, kurang lebih sekitar 75% dari bidang foto dan tidak terlalu memperhitungkan pengukuran cahaya di luar area tersebutitu.

Dengan memakai mode center-weighted metering, area tengah bidang foto yang pada umumnya jadi subjek foto, bisa mendapatkan exposure yang lebih optimal dibanding area diluar zona tersebut.
Mode ini cocok untuk potret wajah atau
kebutuhan lain yang memang memprioritaskan exposure yang tepat pada bagian tengah foto tersebut, sedangkan area di luarnya sedikit diabaikan / dibiarkan agak terang maupun agak gelap.

* Partial Metering Mode

partial metering hanya mengukur sebagian dari bidang foto, kurang lebih sekitar 15%.
Bidang ayng berada diluar lingkaran parsial akan diabaikan oleh kamera.
Mode ini sering digunakan untuk mengatasi cahaya yang lebih terang dari arah belakang obyek foto (backlight).

Akan tetapi perlu diingat bahwa latar belakang obyek foto menjadi terlalu terang.
Memang jika kita menggunakan modeevaluative / matrix atau center-weighted metering saat menghadapi kondisi dan
situasi seperti ini, foto akan menghasilkan obyek yang siluet,
tetapi kita bisa menggunakan flash dengan teknik fill-in untukmengatasi masalah siluet tersebut pada saat pemotretan.

* Spot Metering Mode

spot metering hanya mengukur cahaya pada bidang spot / titik kecil, kurang lebih sekitar 5% dari bidang foto, dan bisa dikatakanmengabaikan 95% area selain titik tersebut. Spot / titik kecil tersebut harus diarahkan tepat pada obyek yang akan diukur / difoto. Jika penempatan spot tersebut melenceng dari target obyek yang akan difoto, maka hasilnya akan berbeda. Tidak semua kamera digital menyediakan mode spot metering ini.

 Mode ini berguna untuk memotret di tempat yang pencahayaannya cukup kompleks.
Gunakan Fitur Lainnya Sebagai Pelengkap / Pendukung
Perlu diingat bahwa nilai exposure tidak ada standar pasti.
Kita hanya mengandalkan mata dan perasaan untuk menilai
apakah foto yang dihasilkan sudah memiliki exposure yang tepat atau tidak.
 Kadang foto yang kita ambil hasilnya cukup
gelap atau agak terang, tapi jangan menganggap bahwa foto tersebut gagal.
Kita bisa memanfaatkan fitur lain yang
ada pada kamera kita untuk meminimalkan hasil yang kurang optimal.

Kita bisa menggunakan fitur kompensasi exposure
(Ev) ke arah negatif sehingga lebih gelap atau ke arah positif sehingga lebih terang.
Kita juga bisa memakai bantuan tombol
kuncian exposure (exposure lock / AE-L), atau bakan jika kita tetap tidak yakin, kita bisa menggunakan fitur bracketing pada saat pemotretan.